Sebagian kita mungkin sering memperbanyak waktu tidur ataupun
menguranginya. Sehingga frekuensi tidur kita tidak teratur. Apa saja
akibat
Terlalu sering mengurangi tidur atau waktu tidur yang tidak stabil dapat membuat kita memiliki kerusakan
Namun, sebuah penelitian juga menyimpulkan bahwa prilaku tidur yang tidak teratur dapat menyebabkan gangguan jiwa.
Jika Anda termasuk orang yang sering mengalami sulit
tidur (insomnia), ada baiknya sedikit waspada. Menurut para periset dari
Harvard Medical School dan University of California di Berkeley,
Amerika Serikat, orang yang kurang tidur karena mengalami sulit tidur
cenderung berisiko lebih besar mengalamipsike, alias gangguan jiwa.
Menurut penelitian tersebut, kurang tidur akan
mengakibatkan berkurangnya beberapa fungsi tubuh. Termasuk pengaturan
sistem kekebalan tubuh dan sistem metabolisme. Kurang tidur juga
mengakibatkan berkurangnya daya belajar dan daya ingat. Pemindaian otak
yang dilakukan dalam penelitian juga menunjukkan bahwa otak yang
mengalami kurang tidur akan menjadi sangat lelah dan emosi menjadi
abnormal.
Para periset meneliti 35 orang partisipan yang tidak tidur selama 35 jam. Dengan menggunakan alat
Functional Magnetic Resonance Imaging
(FMRI), periset mengamati aliran peredaran darah di otak. Dari alat itu
pula, periset bisa melihat bagian otak mana yang mengalami peningkatan
aktivitas.
Setelah sekian lama tidak tidur, para partisipan diminta melihat
gambar-gambar
yang merangsang respons emosional mereka. Tanggapan mereka bisa sedih,
marah, atau senang. Ternyata, bagian otak amygdala menunjukkan
peningkatan 60% jika dibandingkan dengan orang tidur normal. Amygdala
merupakan bagian otak yang terkait dengan reaksi emosional manusia. Itu
berarti, kondisi kurang tidur yang dialami bisa mengakibatkan keluarnya
respons-respons yang berlebihan.
Menurut periset Matthew
Walker, seperti diungkap
medicalnewstoday.com,
tanpa tidur, otak beraktivitas tidak normal, tidak mampu mengolah
pengalaman emosional yang masuk ke otak untuk diproses menjadi respons
yang tepat dan terkendali. Beberapa studi sebelumnya memang telah
mengindikasikan pasien gangguan psike umumnya juga menderita gangguan
tidur.
Selain itu, prilaku tidur yang tidak stabil sangat mempengaruhi naiknya berat badan. Coba simak hasil penelitian berikut ini.
Selain makanan, kurang tidur merupakan salah satu penyebab kegemukkan saat ini.
KEGEMUKAN ternyata bukan hanya
dipengaruhi oleh konsumsi jenis makanan yang salah. dalam sebuah
penelitian menyebutkan bahwa perilaku tidur mempengaruhi berat badan.
Kurangnya waktu tidur menurut para peneliti
memiliki risiko yang lebih banyak akan kalori yang kita konsumsi di
malam hari, dan hal tersebut dapat dipastikanakan mempengaruhi berat
badan.
Dalam beberapa tahun terakhir studi
epidemiologi telah menemukan hubungan antara berapa lama kita tidur dan
obesitas serta diabetes tipe 2. Hasilnya menunjukkan bahwa kurang tidur
meningkatkan risiko kenaikan berat badan bahkan hingga diabetes. Para
peneliti di German Universities Tubingen dan Lubeck and Uppsala
University, Swedia, telah menyelidiki bagaimana kurangnya waktu tidur
mampu meningkatkan ghrelin atau biasa dikenal sebagai hormon lapar di
dalam darah.
Menurut peneliti, waktu tidur yang kurang akan
membuat seseorang cenderung makan lebih banyak kalori. Tidak hanya itu,
penelitian ini juga menjadi informasi baru bagaimana cukupnya waktu
tidur mungkin bisa mengurangi risiko obesitas dan juga diabetes.
Semua mahluk hidup memerlukan istirahat setelah
melakukan aktivitas / kegiatan, karena aktivitas tersebut menggunakan
jaringan sel hidup sehingga akan timbul kerusakan pada jaringan
tersebut, istirahat ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang
dimaksud. Selama kita tidur, tubuh mengganti sel-sel yang rusak dengan
yang baru dan limbah serta uap kotor yang terjadi pun dibuang. Tidur ini
tidak hanya diperlukan oleh manusia dan hewan saja, tumbuh-tumbuhan pun
memerlukannya. Sebagai contoh saja, pada siang hari tumbuhan bunga
matahari daun-daun kelopak bunganya terbuka dan menutup kembali pada
waktu senja menjelang malam hari.
Mengenai tidur ini, tidak ada aturan kaku dan ketat
yang diberlakukan, karena istirahat tidur ini tergantung pada usia,
jenis pekerjaan, temperamen setiap individu. Bayi dan anak-anak
memerlukan tidur lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Pada orang
orang yang sudah berumur mereka sebenarnya lebih memerlukan istirahat
daripada tidur yang sebenarnya, selama berbaring mereka lebih banyak
menggunakan waktu untuk mengubah-ubah posisi berbaringnya saja. Orang
yang bekerja dengan menggunakan otak/pikirannya memerlukan lebih banyak
tidur dibandingkan dengan orang yang bekerja dengan fisiknya.
Orang-orang yang lemah dan sakit-sakitan memerlukan lebih banyak tidur
daripada orang sehat. Sebagai suatu ukuran, orang dewasa yang sehat dan
banyak bekerja dengan otak/pikiran seyogyanya tidur selama tujuh jam.
Malam hari adalah waktu terbaik untuk tidur. Hal ini
bukanlah masalah kebiasaan saja bahwa orang-orang yang bekerja pada
siang hari akan tidur pada malam hari, namun secara alamiah terlihat
bahwa siang hari lebih cocok untuk bekerja dan waktu malam digunakan
untuk beristirahat/tidur. Pelaksanaan diluar aturan alamiah ini akan
menimbulkan suatu beban yang lebih besar dan menghasilkan kondisi yang
tidak sehat. Sebagai buktinya adalah bahwa para penjaga malam, dan
bintang-bintang sinema yang bekerja di malam hari sebagai konsekwensinya
harus tidur di siang hari, hal demikian dapat membuat suatu pengaruh
yang dapat mengganggu kesehatannya.
Tidur mempengaruhi metabolisme tubuh dan merangsang
daya asimilasi, itulah sebabnya jika tidur berlama-lama malah tidak
sehat, karena tubuh kita menyerap / mengasimilasi limbah dan uap-uap
kotor lagi, sehingga jika kita tidur kelamaan maka akibatnya kita
bukannya menjadi segar bersemangat tetapi malah loyo. Disarankan untuk
menata selang-selang (periode) aktivitas dan istirahat menjadi lebih
pendek. Contoh yang terbaik adalah apa yang dilakukan oleh Rasulullah
Muhammad SAW, beliau biasanya pergi tidur tidak terlalu malam kemudian
bangun beberapa saat setelah lewat tengah malam untuk melakukan shalat
Tahajjud, besoknya beberapa saat menjelang tengah hari beliau tidur
sejenak. Ada juga orang-orang yang menyarankan agar pergi tidur larut
malam kemudian bangun terlambat, hal seperti ini praktis tidak alamiah.
Kita mengetahui bahwa hewan pun termasuk burung-burung bangun di awal
waktu pagi, Seorang Muslim diperintahkan untuk bangun awal dan
menjalankan shalat subuh dan praktek seperti ini adalah selaras dengan
keadaan alami sehingga menyehatkan.
Tidur berbaring dengan posisi telentang adalah kurang
sehat, karena menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan
kadangkala bisa menyebabkan kita ingin ke toilet/WC, juga tidur
tengkurap atau menelungkup tidak praktis untuk pernapasan. Banyaknya
tidur pada sisi kiri badan (menghadap kekiri) bisa menggangu kesehatan
kita, karena menghimpit jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan
mengurangi pasokan darah ke otak, jika ini terjadi kita akan mengalami
mimpi-mimpi sedih memilukan, mimpi buruk/seram(nightmares) bahkan berjalan dalam keadaan tidur(somnabulisme). Posisi
tidur terbaik menurut sains adalah pada sisi kanan tubuh (menghadap
kekanan). Fakta ini telah diuji melalui riset medis modern yang panjang
untuk membuktikan kebenaran ajaran Islam yang berkualitas wahyu,
sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan kepada para pengikut
beliau untuk tidur berbaring pada sisi badan bagian kanan. Dalam posisi
tidur diusahakan agar kepala menghadap ke Utara dan kaki mengarah ke
Selatan, sehingga tubuh tidak menolak arus/medan magnet konstan
mengaliri sekujur tubuh dari kutub magnetik Utara menuju ke Selatan dan
‘terhubung’ lancar ke sistem syaraf kita.
Perlu diketahui & diingat sehubungan dengan
fenomena tidur ini, yaitu jika terdapat suatu keinginan, niat, ide
didalam fikiran kita sebelum tidur maka hal-hal tersebut secara latent
mengendap didalam alam bawah sadar kita sepanjang malam dan tanpa
disadari akan mempengaruhi pikiran dan tindakan kita. Sebagai contoh,
jika seorang anak kecil tertidur dalam keadaan menangis maka pada
umumnya saat anak itu bangun dia akan menangis lagi. Selanjutnya, jika
seorang bayi jatuh tertidur ketika sedang menyedot susu, ia juga akan
membuat gerakan yang serupa ketika terbangun. Oleh sebab itu, kita
dianjurkan agar mengarahkan perhatian kita sebelum tidur pada hal-hal
yang berhubungan dengan moral dan spiritual..
Rasulullah Muhammad SAW menyuruh kaum Muslim untuk
membaca dan merenungkan ayat-ayat Al Quran, yaitu ayat Kursi dan tiga
surah terakhir dari Al Quran sebelum tidur. Ayat-ayat tersebut tidak
untuk dirapalkan seperti jampi-jampi atau mantera. Sebagaimana dapat
diketahui, ayat-ayat tersebut banyak berbicara mengenai keagungan dan
keindahan sifat-sifat Tuhan, dan hal ini akan memberikan kesan yang
dalam serta kuat di alam fikiran kita. Merenungkan sifat-sifat keTuhanan
tersebut akan membersihkan dan meninggikan ruhani serta mendapat
perlindungan Allah SWT terhadap segala godaan setan dan hal-hal yang
merugikan. Praktek seperti ini jika kita laksanakan dengan baik maka
akan menjadi sumber yang besar bagi kekuatan moral.
Tidak dianjurkan langsung tidur setelah makan malam.
Ada pepatah lama mengatakan : berjalanlah sejauh 1 mil setelah makan
malam, raihlah kebaikan untuk selamanya. Islam juga menganjurkan kita
agar secara khusus menjalankan shalat Isya berjamaah di masjid. Perintah
ini baik bagi jiwa maupun raga.
Sulit tidur atau tidur dengan kualitas yang buruk
sering juga menjadi penyebab dan pendamping penyakit syaraf atau
penyakit jiwa. Oleh sebab itu penting sekali untuk mendapatkan istirahat
yang baik di malam hari. Sulit tidur bisa diatasi dengan suatu niat
untuk tidur. Terdapat beberapa faktor yang membantu kita tidur, antara
lain yaitu kebersihan tempat tidur, mandi air hangat, minuman hangat
dsb.
Dakwah atau pengajaran Islam memang berdasarkan
prinsip-prinsip kesehatan dan bersifat alami. Adalah sangat menyenangkan
untuk mempelajari doktrin-doktrin Islam dipandang dari ilmu pengetahuan
modern.